Minggu, 18 Mei 2014

Raut Wajah yang Terselubung

Sang Raja penerang bumi, gelapkan sejenak cahaya mu. Ijinkan diri ini tenggelam dalam kesunyian meskipun hanya sesaat. Kaki ini lemah telah bercucuran darah, dan mata ini lebam basah menghujani tubuh yang rapuh. .
Ya.. aku tahu, banyak ribuan laku yang muncul dihadapan. Namun, di sini tak ada yang kurasakan. Yang ku rasa hanya sakit menusuk dan terus menghancurkan bentengan-bentengan yang telah ku bangun, bahkan rumpunan hijau menjadi kusam ditindasnya.

Bibir ini terus membungkam, kaku menggigil dan tertutup rapat. Hanya jeritan dalam lubuk yang terus mengais dan meronta. Inilah sajak penghuni kegelapan, mampu bersyair namun gerak nyata hanya sebagai ilusi..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar